BAB II
Nasionalisme Indonesia
A. Apa
itu Nasionalisme
·
Paham/Ideologi
Nasionalisme
adalah suatu paham,
yaitu paham tentang
kebangsaan dalam konteks
membentuk negara. Dan
nasionalisme Indonesia masih
akan terus mencari
bentuk. Dalam hal ini
mencari bentuk dalam
konteks kekinian adalah
menghadapi tantangan atas globalisasi
dan peran negara itu sendiri untuk
mencapai tujuan adanya
negara. Dalam hal
tentu saja pendidikan Kharakter sangat
penting sekali dalam upaya
melihat dan memperkaya
jiwa nasionalisme Indonesia.
·
Timbulnya Bangsa
Menurut
Otto Bauer, bahwa suatu
bangsa terbentuk karena adanya
persamaan, satu persatuan karakter atau watak ini tumbuh dan lahir yang terjadi
karena adanya persatuan pengalaman.
OLeh Ernest Renan, kelompok yang
membentuk suatu bangsa itu memilki kemauan untuk berada dalam satu himpunan.Dan oleh Bung Karno
ditambah bahwa sutau bangsa selain
karena pengalaman dan kemauan, juga
berdiam diatas satu wilayah
geopolitik yang nyata satu
persatuan.
Geopolitik menurut Karl Haus hofer
dijelaskan bahwa geopolitik adalah loandasan ilmiah bagi tindakan politik dalam
perjuangan demi kelnagsungan hidup suatu
organisasi Negara untuk memeproleh ruang hidupnya (lebensraum)
·
Akibat kolonialisme Pendidikan
Selama
masa penjajahan rakyat Indonesia jarang yang mendapat pendidikan layak, hanya
sebagian yang mendatkan pendidikan itupun anak pejabat (kepala desa, Camat,
Wedana dll).
B. Gejala
Nasionalisme Indonesia
·
Berangkat dari Kolonialisme
Sejak
abad ke XVII,yaitu kedatangan Belanda ke Indonesia, sampai abad ke XX bangsa
Indonesia terus mengadakan perlawanan. Perlawanan sebelum abad XX belum
menggunakan organisasi modern, seperti partai politik dsb. Sehingga
perlawanan-perlawanan mudah ditumpas. Namun adanya pendidikan yang diadakan pemerintah
colonial, yang bertujuan menghasilkan tenaga trampil tingkat rendah untuk
kebutuhan administrasi pemerintahan dan perkebunan swasta, menghasilkan juga
golongan terpelajar yang secara sadar mempelopori pergerakan nasional yang
kebangkitannya ditandai dengan berdirinya Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
·
Perlawanan terhadap kolonialisme
o
Politik
Perlawanan secara
politik dilakukan oleh berbagai organisasi, seperti Budi Utomo, Serikat Islam,
Indische Partij dll. Pergerakan ini menggunakan cara organisasi modern,seperti
dilakukan orang-orang barat. Cara ini lebih menjamin kelangsungan perjuangan
dari pada cara yang dipakai raja dalam menghadapi Belanda.
o
Kebudayaan
Budaya bangsa penjajah seperti
minum minuman keras sangat berseberangan dengan budaya Indonesia terutama umat
Islam. Oleh sebab itu rakyat Indonesia merasa perlu melakukan perlawanan.
Para budayawan juga
melakukan perlawanan dengan berbagai pertunjukan yang disisipi pesan tertentu
seperti pertunjukan Wayang Kulit.
o
Ekonomi
Pada masa penjajahan perekonomian
Indonesia dikuasai pihak penjajah. Produk-produk ekonomi Indonesia dimonopoli
penjajah dan rakyat Indonesia sengsara. Karena ketidakadilan ekonomi itu maka
rakyat Indonesia bangkit dan melawan kolonialisme.
C. Tipe
Kolonialisme di Asia
·
Color-line
division di segala bidang
Baik di bidang politik, social, ekonomi, maupun kebudayaan
·
Pengawasan politik oleh yang berkuasa
Hal ini dilakukan dalam
kerangka mempertahankan kekuasaannya. Pengawasan dan pengekangan terus menerus
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan politik golongan pribumi, agar tidak
terjadi kekuatan politik yang membahayakan penguasa.
·
Sistem perekonomian di daerah jajahan
disusun berdasar rasa ketergantungan terhadap penjajah, sehingga dalam jangka
yang lama sifat kemandirian suatu daerah terjajah tidak mungkin timbul.
·
Kurangnya perhatian terhadap pendidikan.
Pendidikan yang
dilakukan penguasa untuk memenuhi kebutuhan kolonialismenya, seperti keperluan
administrasi pemerintahan, dan perusahaan-perusahaan. Pendidikan tidak
ditujukan untuk mencerdaskan bangsa yang terjajah, karena jika ini dilakukan
akan dapat menumbuhkan suatu golongan terpelajar yang dapat membahayakan
penguasa colonial itu sendiri.
·
The ruling caste kurang
mengadakan kontak dengan penduduk asli .
Sehingga Nampak sekali pembedaan yang mencolok antara golongan penguasa
dengan golongan yang diperintah.
D. Bangunan
Nasionalisme Indonesia
·
Aspek Pemikiran
Pemikiran rakyat
Indonesia yang ingin merdeka dan cinta pada tanah air semakin memperkokoh
Nasionalisme rakyat Indonesia. Namun sekarang Nasionalisme generasi muda
Indonesia mulai mengecil, hal ini terlihat pada dunia fashion. Generasi muda
Indonesia lebih menyukai fashion asing (Korea, barat, India, Jepang) dibanding
fashion Indonesia.
·
Aspek Kenegaraan
Dahulu di Indonesia terdapat
kerajaan hebat dijamannya seperti Majapahit dan Sriwijaya. Karena itu rakyat
Indonesia mencoba membangkitkan kejayaan
masa lampau.
·
Aspek Kewilayahan
Indonesia dengan luas wilayah
sangat luas dan kekayaan alam melimpah semakin memupuk rasa nasionalisme rakyat
Indonesia. Kita sadar bangsa asing menjajah kita karena kita mempunyai segala
macam potensi yang dapat diolah.
E. Ikatan
Nasionalisme Indonesia
·
Dari bekas wilayah Hindia Belanda
Perasaan
senasib dijajah Belanda yang kemudian melahirkan wilayah administrasi dari Sabang hingga Merauke. Inilah yang kita
sebut nasionalisme kewilayahan yang sering kita dengar tentang konsep wawasan nusantara. Dimana
hal tersebut disemangati atas dasar
persamaan nasib di jajah belanda.
·
Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia barasal dari bahasa Melayu, bahkan salah satu rumpun bahasa melayu, yang telah lama
dipakai oleh kalangan saudagar di pesisir untuk saling berkomunikasi.
Tentu, bnetuknya sangat mungkin belum seperti
Bahasa Indonesia saat ini yang
telah banyak menyerap unsure bahasa asing. Dan bahasa
Indonesia telah dapat diterima oleh sebagaian besar suku
bangsa di kepulauan yang secara
administrative dulu wilayah penjajahan
belanda.
·
Pengaruh Agama Islam
Banyak sekali budaya
bangsa penjajah yang berseberangan dengan budaya Indonesia. Budaya Indonesia
sudah banyak dipengaruhi budaya Islam sangat menjunjung tinggi adat ketimuran.
·
Cita-cita kebangsaan
Cita-cita kebangsaan yang telah
dirumuskan para founding fathers republic Indonesia. Paling tidak cita-cita
kebangsaan termaksud dengan jelas
dalam Pembukaan UUD 1945 dan
sila-sila Pancasila.
·
Struktur TNI
Unsur
militer merupakan penyangga yang mau
tidak mau harus diakui bahwa TNI
atau dulu disebut ABRI merupakan penjaga
konsep NKRI, khususnya menjaga keutuhan
wilayah.
·
Birokrasi
Yaitu
aparatur pemerintahan dari presiden
hingga kepala desa sebagai jabatan public dan para aparat birokrat yahg menjalankan tugas-tugas keseharian dalam
departemen, instansi dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar