Jumat, 09 November 2012

BAB III PANCASILA MAKNA DAN IDENTITAS NASIONAL

Bab III
PANCASILA MAKNA DAN IDENTITAS NASIONAL
A.    Definisi Identitas Nasional
Setiap orang pasti memiliki Identitas , identitas bisa meliputi tinggi badan, berat badan, golongan darah, tempat dan tanggal lahir. Dalam konteks ini Identitas bisa diartikan ciri seseorang atau jatidiri yang membedakan dirinya dengan orang lain. Identitas secara  harfiah adalah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu  yang membedakannya dengan orang lain. Dalam  istilah  antropologi, identitas adalah sifat khas  yang menerangkan  dan sesui dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negera sendiri.  Maka , identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi berlaku pula  pada suatu kelompok.
Sedangkan  kata nasional merupakan identitas  yang melekat  pada  kelompok-kelompok  yang lebih besar  yang diikat oleh kesamaan-kesaman, baik fisik seperti budaya, agama dan  bahasa  maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita  dan tujuan. Himpunan kelompok inilah yang kemudian disebut  dengan istilah identitas bangsa atau identitas  nasional yang pada  akhirnya  melahirkan tindakan kelompok (collective action)  yang diwujudkan  dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan  yang diberi atribut-atribut nasional.
Identitas Nasional merujuk pada bangsa dan Negara Indonesia. Identitas nasional  bisa  juga  bermakna, bagaimana   bangsa  dan  negara  lain melihat ciri khusus atau  jati  diri  bangsa kita.

B.     Sumber Identitas Nasional
1.      Kesadaran Berbangsa
Kesadaran berbangsa timbul karena berbagai factor, antara lain:
·         Terbentuk  karena suatu perasaan senasib sepenanggungan.
Perasaan senasib bahwa kita sama-sama sengsara karena telah dijajah Belanda menimbulkan kesadaran Berbangsa terutama pada pemuda-pemuda terpelajar kita.
·         Bangsa  yang  me-negara
Kita ingat unsur pembentuk nations state terdapat pada unsur  suku bangsa, budaya, bahasa dll.
·         Pemikiran Kebangsaan pada  awal-awal  pergerakan  nasional
Islamisme, Nasionalisme Sekuler dan  pemikiran sosialisme  ekonomi

2.      Proses Sejarah
·         Penjajahan atau  Kolonialisme  Belanda
Kolonialisme Belanda membekas pada bangsa Indonesia sehingga menimbulkan suatu Identitas yang saat ini terasa. Kolonialisme tersebut memberikan suatu warisan pola pikir khas yang cukup sulit dirubah hingga sekarang.
·         Politik Etis
Politik Etis yang dilakukan Belanda pada awal Abad 20 menimbulkan dampak yang sangat signifikan. Dengan adanya politik Etis, pemuda Indonesia memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih layak. Meski penerima pendidikan hanya anak pejabat namun politik etis bisa menjadi embrio kemerdekaan Indonesia. Adanya politik etis melahirkan intelektual muda yang di kemudian hari menjadi Identitas tersendiri.
·         Sumpah  pemuda
Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Politik etis yang menghasilkan intelektual muda dan akumulasi aspirasi masyarakat Indonesia yang sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Dengan kesadaran tersebut menghasilkan suatu Identitas bangsa.
·         Proklamasi 17 Agustus 1945
Klimaks dari perjuangan pemuda Indonesia tercapai pada Proklamasi 17 Agustus 1945. Pasca peristiwa itu, nasionalisme Indonesia semakin menjadi. Rasa nasionalisme Indonesia saat itu cukup mendapat perhatian dunia Internasional terutama pasca peristiwa 10 November.

3.      Karakteristik Identitas Nasional
·         Pancasila  sebagai Kesepakatan dan  Falsafah Bangsa
Pancasila terbukti dapat mempersatukan bangsa ini sejak 1945 hingga sekarang. Oleh karena itu sebaiknya semua identitas nasional kita, tetap bersendikan Pancasila.
·         Kebhinekaan
Dengan tingginya heterogenitas bangsa Indonesia yang tinggi menjadi kekhasan tersendiri dan menjadi nilai lebih di banding Negara lain.
·         Negara Kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara kesatuan dengan berbagai latar belakang berbagai macam budaya. Hal ini menimbulkan Identitas Nasional dengan karakter berbeda dengan Negara lain.
·         Keragaman  Suku Bangsa, budaya dan agama.
Dengan puluhan ribu pulau Indonesia memiliki berbagai budaya yang sangat heterogen. Hal ini menimbulkan Identitas tersendiri dan menjadi suatu kelebihan yang menjadi suatu Identitas berbeda.

C.    Makna Pancasila
1.      Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada piagam Jakarta sila pertama terdapat kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun melalui berbagai proses, sila tersebut diganti Ketuhanan yang maha Esa.
Menurut kalangan Islam, sila pertama  bermakna penegasan konsep Tauhid dalam Islam, sebab dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 berbunyi ”Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…..”.
Sedangkan Menurut kalangan Non Islam makna sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu pada suatu individual yang kita sebut Tuhan yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya, Ketuhanan Yang Maha Esa berarti Sifat-sifat Luhur / Mulia Tuhan yang mutlak harus ada. Jadi yang ditekankan pada sila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur / mulia, bukan Tuhannya. Dan apakah sifat-sifat luhur / mulia (sifat-sifat Tuhan) itu ? Sifat-sifat luhur / mulia itu antara lain : cinta kasih, kasih sayang, jujur, rela berkorban, rendah hati, memaafkan, dan sebagainya.,
2.      Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradad
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, dan keparcayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Karena itu dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa serta sikap tidak terhadap orang lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan. Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3.      Makna Sila Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia, menempatkan manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bila diperlukan. Sikap rela berkorban untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka dikembangkanlah rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan tas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.

4.      Makna Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.
Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebalum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan iusakan secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai mufakat ini, diliputi oleh semangat kekluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musywarah, karena semua pihak yang bersangkutan harus menerimanya dan melaksankannya dengan baik dan tanggung jawab.
Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pembinaan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, demi kepentingan bersama.
5.      Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan soial dalam kehidupoan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar