Jumat, 22 Maret 2013

“Software” pemersatu sepakbola Indonesia


Dua tahun belakangan sepakbola Indonesia mengalami berbagai konflik yang tak kunjung berakhir. Konflik dimulai era Nurdin Halid, pada era itu cabinet Nurdin dianggap kerap membuat keputusan controversial. Salah satunya Liga Indonesia dikontrak dengan nilai kontrak Rp 10 M/tahun oleh ANTV selama 10 tahun. Harga yang sangat murah untuk Liga Super yang notabene liga nomor satu di Indonesia. Nurdin tetap bersikukuh bahwa dia telah menjalankan statuta FIFA dengan benar.
Pihak yang merasa kecewa terhadap kepemimpinan Nurdin membuat Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai Liga Tandingan. Dibawah Arifin Panigoro Liga ini menggemborkan liga yang murni professional. Kabinet Nurdin hanya mengakui Liga Super Indonesia (LSI) dibawah naungan PT Liga Indonesia sebagai kompetisi yang sah dan menganggap liga LPI illegal karena tidak mendapat restu dari PSSI.
Meski Nurdin cs kekeh mengillegalkan LPI namun mereka tak kuasa menahan kudeta Arifin cs. Setelah Nurdin lengser tampilah Johar Arifin sebagai ketua umum PSSI, sejak era Johar LPI dibawah PT Liga Prima Indonesia Sportindo diakui PSSI sebagai Liga yang legal. Masalah kembali muncul tatkala klub-klub Merasa tak diberi keadilan karena klub-klub yang sebelumnya dikeluarkan dari cabinet Nurdin diikut sertakan sebagai peserta liga kasta tertinggi.
Akhirnya pihak yang kecewa dengan Johar kembali mendirikan LSI, namun sekarang giliran LSI yang diilegalkan PSSI. Kisruh liga berimbas pada Timnas Garuda,Johar memilih pemain timnas hanya dari LPI sedangkan mayoritas pemain langganan timnas berada di LSI. Pihak yang kontra dengan Johar mengatasnamakan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dibawah pimpinan La Nyala M. Mengkritik habis keputusan Johar.
Baik PSSI maupun KPSI sama-sama mengklaim bahwa mereka yang benar. Dualisme kepemimpinan ini mendapat sorotan FIFA. FIFA mengancam bila sampai batas waktu tidak dapat menyelasaikan konflik maka Indonesia akan mendapat sanksi. Setelah lelah “bertarung” akhirnya pertengahan maret 2013 KPSI resmi dibubarkan dan kedua pihak bersatu kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar